Dalam Islam, dunia ini sering disebut sebagai ladang ujian bagi manusia. Salah satu ujian yang paling menggoda adalah kemewahan. Harta benda, kedudukan, dan segala fasilitas duniawi dapat membuat manusia lalai dari tujuan hidup yang sebenarnya. Allah SWT berulang kali mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan kenikmatan sejati adalah ketenangan hati yang datang dari keimanan.
Baca – Artikel Terkait

Kenikmatan Dunia yang Sementara
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan.” (QS. Al-Hadid: 20).
Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa semua kesenangan dunia, termasuk kemewahan, hanyalah perhiasan yang tidak kekal. Banyak orang berlomba-lomba mengejar kekayaan tanpa menyadari bahwa harta tersebut tidak akan menemani mereka ke akhirat. Islam tidak melarang kita memiliki harta, tetapi mengingatkan agar tidak menjadikannya tujuan hidup.
Kemewahan Sebagai Ujian Keimanan
Kemewahan dunia sering kali menjadi ujian yang berat. Ketika seseorang terlalu tenggelam dalam kenikmatan duniawi, ada risiko besar untuk melupakan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah dua ekor serigala lapar yang dilepas di tengah-tengah kawanan kambing lebih merusak dibandingkan ambisi seseorang terhadap harta dan kehormatan terhadap agamanya.”
Hadis ini menunjukkan bahwa cinta berlebihan terhadap harta dan kemewahan dapat merusak hubungan seseorang dengan Tuhannya. Hal ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati, bersyukur, dan memprioritaskan kehidupan akhirat.
Kenikmatan Hati Lebih Berharga dari Sekedar Kemewahan
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Bukanlah kekayaan itu banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kaya hati.”
Kenikmatan hati yang dipenuhi keimanan, rasa syukur, dan keikhlasan jauh lebih bernilai daripada segala kemewahan dunia. Hidup yang sederhana tetapi penuh keberkahan akan memberikan ketenangan jiwa. Dalam Islam, sikap qana’ah atau merasa cukup dengan apa yang dimiliki adalah salah satu kunci kebahagiaan sejati.
Menggunakan Harta untuk Kebaikan
Islam menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan harta dalam kebaikan. Harta yang diinfakkan di jalan Allah akan menjadi bekal pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang saleh.”
Oleh karena itu, memiliki harta atau menikmati fasilitas duniawi bukanlah masalah selama digunakan untuk mendukung dakwah, membantu sesama, dan memperjuangkan kebenaran.
Kesimpulan: Jaga Hati dari Godaan Dunia
Hidup sederhana dengan senantiasa bersyukur adalah jalan terbaik untuk menghindari godaan kemewahan yang berlebihan. Dunia ini hanyalah persinggahan sementara. Gunakan waktu dan harta untuk memperbanyak amal kebaikan, mempererat silaturahmi, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua diberikan hidayah untuk menjaga hati dan memprioritaskan kehidupan akhirat yang sejatinya kekal.
Kunjungi perumahan Is;ami yang selalu mengingatkan Anda pada rasa syukur dengan udara yang sejuk, kenyamanan konsep villa di Royal Orchid Villa Cimahi.