Dalam dunia bisnis dan keuangan, banyak orang masih belum memahami perbedaan antara praktik yang dilarang dalam Islam dan keuntungan yang diperoleh secara halal. Salah satu konsep yang perlu dipahami dengan baik adalah bagaimana suatu transaksi bisa menjadi berkah atau justru menjadi jalan yang penuh risiko di dunia dan akhirat karena riba.
Baca – Artikel Terkait

Riba dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, riba dilarang dengan tegas karena dianggap merugikan salah satu pihak dalam transaksi. Secara sederhana, riba adalah tambahan yang dikenakan pada pinjaman atau jual beli dengan sistem yang tidak adil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi dan menimbulkan kesulitan bagi pihak yang terlibat. Dalam Al-Qur’an, Allah telah memperingatkan bahaya ini dan menyebutnya sebagai salah satu dosa besar.
Keuntungan Halal: Prinsip Jual Beli yang Diberkahi
Keuntungan halal dalam Islam diperoleh melalui transaksi yang adil, transparan, dan tidak mengandung unsur penipuan. Dalam sistem ekonomi syariah, keuntungan didapatkan melalui proses jual beli yang jelas dan tidak memberatkan salah satu pihak. Konsep ini memastikan bahwa semua pihak mendapatkan manfaat yang adil dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Perbedaan Antara Riba & Keuntungan Halal
- Sumber Penghasilan
- Riba berasal dari tambahan bunga atau kelebihan yang diperoleh tanpa adanya usaha nyata.
- Keuntungan halal diperoleh dari transaksi yang sah seperti jual beli, investasi halal, dan kerja sama usaha yang jelas.
- Dampak Sosial dan Ekonomi
- Praktik riba sering kali memperburuk kesenjangan ekonomi dan menyebabkan beban finansial yang berat.
- Keuntungan halal justru mendorong ekonomi yang lebih stabil dan memberdayakan masyarakat.
- Hukum dalam Islam
- Riba secara jelas dilarang dalam Al-Qur’an dan hadis.
- Keuntungan halal dianjurkan sebagai bentuk usaha yang sesuai dengan syariat.
Menerapkan Keuangan Syariah dalam Kehidupan Sehari-hari Tanpa Riba
Untuk menghindari praktik yang dilarang, umat Islam perlu lebih selektif dalam memilih sistem keuangan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan layanan perbankan syariah atau melakukan investasi dalam bisnis yang bebas dari unsur riba. Selain itu, membeli properti dengan sistem syariah tanpa akad ganda juga menjadi pilihan yang lebih aman dan berkah.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara praktik yang dilarang dan yang diperbolehkan dalam Islam sangat penting untuk keberkahan hidup. Riba adalah transaksi yang merugikan dan dilarang dalam Islam, sementara keuntungan halal adalah rezeki yang diperoleh dengan cara yang benar. Dengan memilih jalur keuangan yang sesuai syariat, kita tidak hanya mendapatkan ketenangan dalam kehidupan dunia, tetapi juga keselamatan di akhirat.
Kunjungi Royal Orchid Syariah untuk kabar berita selengkapnya.