Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) mengadakan pertemuan untuk bertukar informasi mengenai kepemilikan dan pengelolaan rumah susun (rusun). Pertemuan ini membahas sistem manajemen bangunan strata-title di Jepang serta bagaimana kebijakan tersebut dapat diterapkan di Indonesia. Jepang juga menunjukkan minat untuk mendorong investasi di sektor perumahan Indonesia, mengingat pasar properti Indonesia dinilai memiliki prospek menjanjikan.
Baca – Artikel Terkait
Kepemilikan Strata-Title: Indonesia dan Jepang
Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, M. Hidayat, menjelaskan bahwa di Indonesia belum ada aturan resmi terkait strata-title. Namun, pengembang banyak menggunakan istilah tersebut. Di Indonesia, kepemilikan rumah susun diakui melalui Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHM Sarusun). “Berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia, belum ada istilah strata-title, tetapi memang banyak pengembang yang menggunakan istilah tersebut. Di Indonesia, tanda kepemilikan atas satuan rumah susun dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik Sarusun atau SHM Sarusun,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/9/2024).
Kedua belah pihak bertukar wawasan tentang pengelolaan bangunan dengan strata-title di Jepang, yang dianggap lebih terstruktur. Pertukaran ini diharapkan memberikan pemahaman lebih mendalam bagi Indonesia.
Kolaborasi PUPR & MLIT dalam Penyediaan Hunian Vertikal
Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Kresnareza Harahap, menyatakan bahwa pertemuan ini akan menjadi landasan kolaborasi antara PUPR dan MLIT. Kolaborasi ini akan membantu Indonesia dalam penyediaan rumah susun, terutama hunian vertikal. Salah satu solusi yang dibahas adalah penyediaan rumah susun yang bisa disewakan atau dibeli untuk masyarakat dengan berbagai tingkat ekonomi.
Investasi Jepang di Pasar Properti Indonesia
Director for International Partnership Coordination MLIT, Yonetani Kazuki, menyampaikan bahwa Jepang melihat pasar properti di Indonesia sebagai peluang yang besar. “Kerja sama antara dua instansi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat investasi baru di sektor penyediaan perumahan. Kami yakin bahwa pasar properti di Indonesia akan semakin pesat di masa mendatang, terutama kebutuhan hunian vertikal serta pengelolaan yang baik bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sumber: Liputan6 – Bisnis