Program 3 Juta Rumah yang digagas oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah menjadi perhatian utama di sektor perumahan. Chief Economist Sarana Multigriya Finansial (SMF), Martin Daniel Siyaranamual, rekomendasi mendukung inisiatif ini dan menyebutkan bahwa program ini berpotensi menjadi salah satu penggerak utama ekonomi nasional serta berperan strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Kami mendukung karena sektor perumahan menjadi salah satu lokomotif dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan memiliki peran strategis dalam pengentasan kemiskinan,” ujar Martin kepada Kompas.com.
Baca – Artikel Terkait
Dimensi Sosioekonomi dalam Program
Untuk keberhasilan program ini, ada empat dimensi sosioekonomi yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah. Dimensi pertama adalah backlog, yang melibatkan kepemilikan rumah dan kelayakhuniannya. Dimensi kedua adalah lokasi, yang membagi fokus antara kawasan metropolitan, perkotaan, dan kabupaten. Selanjutnya, dimensi penghasilan menentukan jenis subsidi—apakah penuh, sebagian, atau berupa insentif. Terakhir, dimensi pekerjaan membedakan antara pekerja formal dan informal yang juga membutuhkan perumahan.
Dua Skema Pelaksanaan
Program ini dibagi menjadi dua skema besar: perkotaan dan perdesaan. Untuk perkotaan, targetnya adalah 1 juta rumah per tahun. Dari jumlah itu, 400.000 rumah akan dialokasikan untuk mengatasi backlog kepemilikan, sedangkan 600.000 akan difokuskan untuk memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sementara itu, di daerah perdesaan, targetnya mencapai 2 juta rumah per tahun, dengan fokus pada 1,7 juta rumah untuk RTLH.
Rekomendasi Strategis SMF
Martin dan SMF memberikan empat rekomendasi strategis agar program ini berjalan efektif. Pertama, program harus tersegmentasi sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat dan jenis pekerjaan mereka, serta adanya penguatan regulasi untuk mendukung permintaan perumahan. Kedua, sisi penawaran harus didukung oleh kerangka regulasi dan insentif, terutama untuk pembangunan perumahan vertikal seperti rusunami dan rusunawa.
Rekomendasi Pembiayaan dan Likuiditas
Rekomendasi lainnya mencakup perlunya suku bunga tetap untuk pembiayaan jangka panjang, serta standardisasi produk pembiayaan perumahan. SMF juga merekomendasikan penyediaan likuiditas melalui kerangka regulasi yang memungkinkan praktik recycling dana perumahan dan pembentukan Dana Abadi Perumahan sebagai solusi jangka panjang.
Program 3 Juta Rumah ini dianggap sebagai terobosan besar yang tidak hanya menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber: KOMPAS.com