Share :
Facebook
Twitter
WhatsApp

Program 3 Juta Rumah Menyebabkan Pembatalan DP

Program 3 juta rumah yang diluncurkan pemerintah menjadi sorotan kalangan pengembang. Hal ini membuat masyarakat mengira hunian tersebut gratis. Hal ini memicu pembatalan DP atau tanda jadi secara masif oleh calon pembeli. Martin Samuel Hutapea, Associate Director Leads Property, menegaskan bahwa anggapan hunian gratis hanyalah asumsi. “Padahal nggak mungkin gratis. Modal satu rumah aja itu sudah berapa ratus juta ya,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (2/12/2024). Ia menyebut pembatalan ini lebih dipengaruhi faktor psikologis.

Baca – Artikel Terkait

rumah

Dampak pada Pengembang Rumah Subsidi

Program tersebut memengaruhi pengembang yang fokus pada segmen rumah subsidi. Martin menjelaskan bahwa pengembang kelas menengah ke bawah terkena dampak lebih besar dibanding pemain besar seperti Ciputra. “Terutama untuk developer yang memang fokusnya rumah subsidi, ya. Itu pasti pengaruh, pasti. Karena banyak konsumen yang menunda-nunda,” ujar Martin. Pembatalan ini membuat pengembang harus mengalokasikan ulang anggaran pembangunan.

Risiko Anjloknya Penjualan

Penjualan properti diprediksi akan turun 10-15% jika PPN naik menjadi 12% tanpa insentif. Saat ini, PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) berlaku hingga Desember 2024. Ada wacana untuk memperpanjangnya dengan tambahan insentif BPHTB. Martin menyebut bahwa tanpa insentif, penyerapan pasar akan menurun. Ia menambahkan, harga hunian yang tinggi, seperti Rp 2 miliar ke atas, menjadi salah satu penyebab rendahnya penjualan. “Terus terang saat 2021-2022 penjualan kencang karena pada saat itu unit price itu masih di level Rp 1 miliar. Tapi banyak juga yang betul-betul di level Rp 2 miliar itu juga ada,” ungkapnya.

Kebingungan Konsumen dan Tantangan Pengembang

Joko Suranto, Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), menyoroti bahwa program ini menciptakan kebingungan di masyarakat. Harapan terhadap hunian gratis membuat banyak calon pembeli menunda atau membatalkan pembelian.“Rumah gratis itu membingungkan pengembang. Banyak calon konsumen membatalkan booking setelah omongan hunian gratis itu. Dari 10 booking, ada 1-3 yang dibatalkan,” katanya. Langkah awal kepemilikan properti ini melalui tanda jadi menjadi terkendala. Jika tren ini terus berlanjut, sektor properti bisa mengalami stagnasi. “Efeknya besar karena orang akan tidak jadi beli (atau) menunda beli karena dengar (ada) rumah gratis,” tambah Joko.

Reference : CNBC Indonesia

Kesimpulan

Program 3 juta rumah membawa tantangan besar bagi pengembang, terutama yang berfokus pada rumah subsidi. Anggapan bahwa properti tersebut gratis memengaruhi keputusan pembeli, sementara kenaikan PPN tanpa insentif bisa semakin menekan pasar. Pengembang perlu menyesuaikan strategi untuk menghadapi situasi ini.

Compare listings

Compare