Masjid Raya Sheikh Zayed – Umat muslim di Indonesia, khususnya kota Solo patut berbangga dan berbahagia, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed baru saja diresmikan pada Senin, (14/11) tepat sebelum pelaksanaan KTT G20 di Bali.
Peresmian yang dilaksanakan di Gilingan, Banjarsari, Solo ini dilakukan serta dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed Al-Nahyan.
Lalu apa bedanya dengan pembangunan masjid yang lainnya? Ini dia sejumlah fakta menariknya!
Masjid Raya Sheikh Zayed Merupakan Hibah
Seperti namanya, Masjid Raya Sheikh Zayed ini merupakan hibah atau hadiah yang diberikan secara cuma-cuma untuk Indonesia. Pemberian dari Putra Mahkota Abu Dhabi ini tentu disambut dengan hangat dan penuh suka cita oleh masyarakat kita.
Adanya masjid ini pun turut menjadi simbol perdamaian dan hubungan baik yang terjalin antara 2 negara, yaitu Indonesia dan UEA. Selain itu, juga menjadi simbol moderasi beragama yang dijunjung dalam demi mewujudkan perdamaian dunia serta keadilan sosial.
Ikon Baru dan Peradaban Kawasan Islam
Bukan hanya sebagai tempat ibadah, Grand Mosque yang rencananya akan dibangun megah ini juga diperuntukkan berbagai aktivitas pengajaran Islam, yang diharapkan bisa menjadi tujuan destinasi religi bagi warga Solo, Jateng, bahkan umat di seluruh penjuru negeri. Ditambah lagi keberadaan Masjid tersebut bisa menjadi ikon baru Solo.
Berbicara tentang peradaban Islam, pergerakan ini juga sesuai dengan visi dan misi yang ingin dibangun oleh developer property syariah. Kami, sebagai developer hunian syariah memiliki visi mengembangkan dan membangun 1000 kawasan Islami yang tersebar di seluruh kawasan Indonesia.
Dengan terbangunnya kawasan baru yang isinya masyarakat satu visi ke arah religi, maka ini bisa menjadi salah satu syiar dalam membentuk peradaban Islam.
Fasilitas Pendukung
Alasan mengapa keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed bisa menjadi pionir pembentuk peradaban Islami yang baru, karena di sekitarnya pun akan dibangun beberapa fasilitas pelengkap.
Adapun fasilitas penunjang kegiatan di Masjid tersebut, diantaranya ada Islamic Center yang akan menjadi pusat pendidikan agama. Seperti dengan adanya Taman Pendidikan Al Quran (TPA), tempat tafsir Al Quran, madrasah, hingga tempat pengembangan ekonomi syariah (yang menjual produk “halal market”).
Yang semakin unik lagi, di dalam masjid tersebut juga terdapat perpustakaan dan ruang naratama atau Very Important Person (VIP).
Luas Masjid
Karena akan berdiri secara megah dilengkapi berbagai fasilitas nyaman untuk keperluan umat, dilansir dari Tribunnews.com, Masjid yang digadang-gadang mampu menampung jamaah sekitar 10.000 orang ini akan dibangun di atas lahan seluas 3 hektar dengan luas bangunan utama mencapai 8.000 meter.
Biaya
Berbicara masalah harga, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed ini dikatakan menelan biaya hingga Rp 300 miliar yang semuanya ditanggung bersih oleh Pemerintah UEA. Pembangunan yang rencana akan dimulai 6 Maret 2021 ini, membutuhkan waktu selama 1 tahun 8 bulan.