Share :
Facebook
Twitter
WhatsApp

Dalam dunia keuangan dan investasi, banyak orang masih bingung membedakan antara sistem berbasis syariah dan konvensional. Padahal, memahami perbedaannya sangat penting agar kita tidak terjebak dalam transaksi yang bisa merugikan, baik secara materi maupun spiritual. Mari kita bahas secara lebih dalam agar tidak salah langkah.

syariah

1. Dikelola Sesuai Prinsip Islam

Sistem berbasis syariah dijalankan dengan mengacu pada nilai-nilai Islam. Setiap kegiatan keuangannya mengikuti aturan Al-Qur’an dan Hadis, dengan tujuan tidak hanya mengejar keuntungan dunia, tetapi juga keberkahan. Artinya, semua bentuk transaksi harus halal, adil, dan tidak menzalimi pihak mana pun. Sementara sistem konvensional lebih berorientasi pada profit semata, tanpa mempertimbangkan apakah cara memperoleh keuntungan tersebut sesuai dengan ajaran agama atau tidak.

2. Diawasi oleh Dewan Syariah

Dalam sistem ini, setiap lembaga atau produk keuangan diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Mereka memastikan seluruh aktivitas, mulai dari akad hingga pelaksanaan, benar-benar sesuai dengan ketentuan Islam. Sebaliknya, sistem konvensional tidak memiliki lembaga pengawas seperti ini. Segala keputusan bisnis biasanya hanya didasarkan pada kebijakan manajemen dan regulasi umum, tanpa mempertimbangkan aspek halal-haram.

3. Syariah itu Bebas Riba dan Gharar

Inilah perbedaan paling mencolok. Sistem syariah mengharamkan praktik riba (bunga) dan gharar (ketidakjelasan). Setiap bentuk tambahan yang tidak disepakati sejak awal atau ketidakpastian dalam akad dilarang keras. Sedangkan dalam sistem konvensional, bunga menjadi bagian utama dari keuntungan. Hal ini justru menimbulkan ketimpangan, karena bisa memberatkan salah satu pihak dan menimbulkan ketidakadilan dalam transaksi.

4. Transparan dan Berakad

Sistem syariah menekankan keterbukaan antara pihak-pihak yang bertransaksi. Semua perjanjian dilakukan melalui akad yang jelas—baik jenisnya, jangka waktunya, maupun hak dan kewajiban masing-masing pihak. Berbeda dengan konvensional, yang sering kali tidak memberikan kejelasan penuh di awal. Banyak perjanjian hanya berdasarkan kontrak sepihak, tanpa memastikan kesepahaman kedua belah pihak, sehingga rawan menimbulkan sengketa di kemudian hari.

Kesimpulan: Pilih yang Halal, Hindari yang Ragu

Perbedaan antara sistem syariah dan konvensional bukan hanya soal nama, tapi soal nilai dan keberkahan. Yang satu berlandaskan prinsip Islam, yang lain berorientasi pada keuntungan duniawi. Jika kita ingin rezeki yang bersih, tenang, dan penuh keberkahan, maka pilihlah sistem yang halal dan sesuai syariat. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming cepat untung, karena tidak semua yang terlihat menguntungkan itu benar-benar membawa kebaikan.

Perumahan yang rekomendasi serta sesuai bisa diatur layout-nya dengan preferensi Anda, lalusekaligus skema syariah bisa kunjungi Royal Orchid Village Ciwidey yang dekat dengan tempat wisata. Lalu ada juga Royal Hillside Villa yang masih PROMO LAUNCHING di Cimahi. “Kami jagonya bikin rumah tanpa bank”, bukan hanya mempermudah siapapun punya rumah, tapi memastikan keamanan dunia (integritas) dan akhirat (Tanpa Riba, Cicilan FLAT) untuk rumah Anda.

Compare listings

Compare