Share :
Facebook
Twitter
WhatsApp

Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Pada Minggu (26/5), serangan udara Zionis menewaskan setidaknya 45 warga Palestina yang tidak bersalah dan melukai 200 orang, menyebabkan kebakaran hebat. Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan kompleks Hamas. Lalu ia menyebutkan dua pejabat senior Hamas tewas dalam serangan tersebut. Lalu pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah. Hal ini menewaskan 21 warga Palestina.

Baca – Artikel Terkait

Rafah

Respon dan Tanggapan Global

Sebagian besar negara di dunia mengecam keras tindakan Israel ini. Karena serangan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, menyatakan bahwa pihaknya tidak menyangka serangan itu akan mengenai kamp pengungsian, menyebut insiden tersebut sebagai sebuah ketidaksengajaan.

Meskipun mendapat kecaman global, pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah, menewaskan 21 warga Palestina. Militer Israel membantah telah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi ini.

Dukungan Global Muncul Berslogan “All Eyes on Rafah”

Peristiwa-peristiwa ini memicu dukungan global bagi Palestina. Dengan slogan “All Eyes on Rafah”, publik mengecam dan menekan Israel agar menghentikan serangan brutal tersebut.

Slogan ini sudah beredar di media sosial dan penyebarannya semakin intens belakangan ini. Yaitu setelah aksi pasukan Zionis di wilayah yang mereka klaim sebagai zona aman bagi warga sipil.

Menurut New York Times, pada Rabu (29/5), salah satu versi slogan “All Eyes on Rafah” telah dibagikan lebih dari 38 juta kali di Instagram. New York Times melaporkan bahwa ungkapan ini mungkin dipopulerkan oleh Rik Peeperkorn, kepala kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat. Ia membuat komentar ini pada Februari lalu saat menanggapi operasi militer Zionis di Gaza selatan.

Komentar tersebut kemudian disebarluaskan oleh kelompok-kelompok pro-Palestina dan organisasi-organisasi kemanusiaan. Hal ini memiliki tujuan mengajak publik untuk memperhatikan kondisi rakyat Palestina di Rafah, yang kini tidak memiliki tempat aman.

Lihat Project Kami – Royal Emerald Bekasi, Cluster Aljazeera

Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel tersebut adalah bahwa serangan udara Zionis di Rafah pada tanggal 26 Mei menyebabkan kematian dan luka-luka bagi banyak warga Palestina. Termasuk serangan lanjutan pada 28 Mei. Serangan ini mendapat kecaman keras dari sebagian besar negara di dunia. Terutama karena terjadi setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di wilayah tersebut.

Meskipun Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan kompleks Hamas dan menyatakan bahwa serangan ke kamp pengungsian adalah ketidaksengajaan. Dukungan global bagi Palestina meningkat signifikan. Slogan “All Eyes on Rafah” menjadi simbol dukungan dan tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan serangan brutalnya. Dengan penyebaran yang semakin intens di media sosial dan didukung oleh berbagai kelompok pro-Palestina dan organisasi kemanusiaan.

Compare listings

Compare