Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan bahwa program Operasi Gebuk Mafia Tanah berhasil menyelamatkan triliunan rupiah uang negara sepanjang tahun 2024. Mafia tanah sering menggunakan modus menyengketakan tanah yang tidak terurus, terutama dari kalangan rentan seperti lansia. “Mafia tanah ini enggak boleh dibiarkan, pertahun ini dengan operasi yang kita jalankan sudah Rp 6 triliun yang berhasil diselamatkan dari kerugian negara,” kata AHY dalam kuliah umum di Universitas Padjadjaran.
Baca – Artikel Terkait
Modus Operasi Mafia Tanah
Praktik mafia tanah sering kali menyasar tanah yang lama tidak diurus, terutama milik lansia yang ditinggal keluarga atau sudah pensiun. Mereka secara tiba-tiba menghadapi klaim bahwa tanah tersebut telah dijual. “Padahal mereka tidak pernah menjual. Itu musuh kita semua,” tegas AHY. Hal ini menjadi salah satu modus utama mafia tanah yang terus diawasi oleh pihak Kementerian ATR/BPN.
Peran Satgas Anti-Mafia Tanah Disebut AHY
AHY menambahkan bahwa Satgas Anti-Mafia Tanah bekerja secara konsisten untuk memerangi praktik mafia tanah di seluruh wilayah Indonesia. Kelompok-kelompok atau individu-individu yang terlibat terus dipantau dan ditetapkan sebagai target operasi. “Setiap saat saya meminta update-nya kepada Satgas Anti-Mafia Tanah,” ungkap AHY. Walau upaya ini masih berlanjut, Satgas terus berusaha mencari solusi dan menghadirkan keadilan bagi masyarakat yang terkena dampak.
Mafia Tanah di Berbagai Provinsi
Mafia tanah tidak hanya beroperasi di satu daerah, tetapi tersebar di hampir setiap provinsi di Indonesia. AHY menyatakan bahwa mafia ini adalah jaringan yang berpengalaman dan sering kali merupakan kombinasi individu atau organisasi. Sebagai contoh, operasi di Grobogan dan Semarang berhasil menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 3,4 triliun. Tanah tersebut juga memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja setelah para investor masuk.
AHY mengajak masyarakat untuk melaporkan jika merasa dirugikan oleh mafia tanah, “Bukan hanya atensi tapi kita akan sama-sama ungkap dan hadirkan keadilan bagi masyarakat kita,” tutupnya. Maka ini jua sebagai himbauan bagi kita untuk terus berhati – hati dari modus yang dilakukan para mafia tanah untuk pengetahuan dan awareness di masa depan.
Sumber: KOMPAS.com