Pembangunan Rumah Tahan Gempa– Gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11) di Cianjur, Jawa Barat sebagai titik pusatnya, bukan hanya mengguncang permukaan, namun juga mengguncang hati kita sebagai manusia ketika melihat kesedihan yang sedang menimpa saudara-saudara setanah air.
Pasalnya bencana alam yang berkekuatan 5,6 magnitudo tersebut cukup besar untuk meluluh lantakkan rumah dan bangunan di sana. Bahkan kita tidak akan sampai hati ketika mengetahui terdapat saudara-saudara di sana yang turut menjadi korban jiwa.
Bukan hanya di Cianjur saja, getaran gempa bumi saat itu pun terasa hingga ke beberapa kawasan di Jawa Barat seperti Bandung dan Sukabumi, serta wilayah di Jabodetabek.
Sekilas cukup terlihat bahwa aksi kemanusiaan terus berlanjut, dan berbagai bantuan mulai digelontorkan, baik berbentuk logistik, sembako, ataupun uang. Namun hal lain yang tak bisa luput dari perhatian kita adalah kerusakan bangunan yang tidak main-main.
Per Selasa (23/11) saja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat adanya kerusakan rumah yang mencapai 2.345 unit. Ini termasuk kerusakan ringan hingga berat. Ditambah kerusakan untuk bangunan lainnya, hingga infrastruktur umum seperti fasilitas pendidikan hingga jalur transportasi. Sehingga saat ini warga terdampak terpaksa harus mengevakuasi diri ke pengungsian.
Akibat kejadian ini, pemerataan kepemilikan rumah hingga perbaikan ekonomi harus dipulihkan lagi. Dan mengetahui kondisi ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan, bahwa kerusakan rumah akan ditanggulangi dengan pembangunan kembali.
Bahkan ia berambisi bahwa rumah yang nantinya akan dibangun harus memiliki ketahanan anti gempa. Dengan cara ini kita bisa lebih waspada serta memperkecil resiko atau dampak yang disebabkan oleh gempa bumi.
Sambung Suharyanto, hingga saat ini BNPB akan terus melakukan pendataan serta membangun rumah bagi masyarakat terdampak.
Anjuran Pembangunan Rumah Tahan Gempa
Untuk mengantisipasi kerugian material, lalu seperti apa rumah anti gempa yang dianjurkan?
Pada dasarnya, ada beberapa prinsip membangun konsep rumah anti gempa yang bisa menjadi acuan, diantaranya:
- Denah dan struktur bangunannya sederhana dan harus simetris
- Tinggi bangunannya tidak boleh lebih dari empat kali lebar bangunan, sehingga ada keseimbangan
- Volume atau bobot bangunannya sebisa mungkin lebih ringan
- Didirikan atau dibangun secara monolit
- Pondasi bangunannya harus kuat dan kokoh
Desain Rumah Anti Gempa Anjuran BNPB
Jepang sebagai salah satu negara yang paling rentan terjadi gempa bumi pun sudah lebih dulu menerapkan prinsip desain dan sistem bangunan yang kokoh. BNPB sendiri menganjurkan desain unik berikut ini.
Growing House
Growing House merupakan desain rumah karya 5 mahasiswa UGM Yogyakarta yang berhasil meraih penghargaan juara 2 sayembara desain perumahan Jepang, “Kumamoto Artpolis”. Rumah ini dilengkapi panel surya, serta dengan tingkat keamanan tinggi untuk penyandang difabel.
Rumah Dome
Rumah dome yang memiliki bentuk atap setengah bundar seperti rumah Teletubbies ini selain unik juga dirancang memiliki daya tahan lebih terhadap guncangan, karena dari segi desain, dinding dan atapnya dibuat menyatu dan tanpa pondasi.
Bahkan desain rumah ini sudah diimplementasikan di suatu kompleks perumahan di Sleman, Jawa Tengah.
Barrataga (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa)
Rumah konsep ini dari namanya saja sudah mendeskripsikan sebagai hunian tahan gempa. Dari segi teknik, rumah satu ini mengimplementasikan penguatan besi tulangan bangunan yang saling terkait dan menggunakan kayu bambu.
RIKA (Rumah Instan Tanpa Kayu)
Salah satu prinsip bangunan anti gempa adalah bobot bangunan yang ringan. Maka konstruksi rumah yang menggunakan kayu seperti RIKA ini relatif mudah dirancang dan tahan dari guncangan gempa.
Itulah informasi seputar kerusakan rumah & bangunan akibat gempa Cianjur serta penanggulangannya. Rencana pembangunan masif dari pemerintah turut menjadi solusi. Dan bukan hanya asal bangun, BNPB pun menginginkan dan menghimbau agar hunian yang dibangun lebih tahan terhadap gempa.