Share :
Facebook
Twitter
WhatsApp

tokoh muslim dalam kemerdekaan indonesia

 Tokoh Muslim dalam Kemerdekaan Indonesia – Indonesia memperingati HUT kemerdekaan 77 tahun. Tentunya nikmat kebebasan yang dirasa saat ini merupakan anugerah yang diberikan sang Pencipta, dan tidak terlepas dari jasa para pahlawan.

Dalam khazanah Sejarah Nasional Indonesia seperti pada momentum kemerdekaan, elite agama yang lazim disebut ulama, galibnya lebih dikenal dalam memimpin masyarakat non formal. Sehingga secara kemasyarakatan, tokoh-tokoh agama memang disegani.

Elite agama seperti Kyai, Syekh, Abu, Tengku, atau apapun panggilannya, biasanya merupakan sosok yang dipatuhi oleh masyarakat sekitar. Karena tokoh agama adalah seseorang yang berilmu secara luas dan mendalam, beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.

Bahkan berbagai kalangan tokoh Islam, baik ulama, santri, hingga masyarakatnya memiliki andil penting dalam perjuangan dan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Namun tidak melulu soal keagamaan, tokoh Islam juga memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, bahkan dalam momen perjuangan kemerdekaan. Hal ini menunjukkan, bahwa pada saat itu tidak ada sekat pemisah antara nasionalisme dan agamis.

Memaknai Bangsa yang Merdeka

Bahkan jika kita maknai dengan sesungguhnya, wujudnya tanah air merupakan bentuk pemberian dari sang Pencipta untuk kita semua tinggal dan berpijak di dalamnya. Dan nikmat merdeka merupakan hak bagi segala bangsa, yang mana setiap dari masyarakat berhak merebut kebebasan tersebut dengan upaya dan semangat juang yang tinggi.

Tokoh Muslim dalam Kemerdekaan Indonesia yang Menjadi Pahlawan Nasional

Lalu siapa saja tokoh Muslim yang berperan dalam kemerdekaan RI? Mari kita ulas selengkapnya!

  1.       Kiai Iskandar Sulaiman

Tokoh Islami pertama yang akan dibahas dan yang tercatat sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia ialah Kiai Iskandar Sulaiman. Semasa kirpah dan hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang begitu dermawan, rendah hati, dan tidak sombong.

Terlahir dari keturunan bangsawan yang bisa dibilang kaya raya, tidak menjadikan beliau acuh tak acuh terhadap nasib negerinya.

Bahkan diketahui bahwa ketika ia menyelesaikan pendidikannya di Pesantren Tebuireng, Kiai satu ini mengabdi dan menggunakan hartanya demi kemakmuran masyarakat sekitar kala itu.

Di samping itu, beliau ini juga memiliki peran sebagai sosok yang mengenalkan NU ke masyarakat. Sehingga seiring berjalannya waktu, beliau ini mendirikan berbagai lembaga pendidikan, seperti madrasah atau sarana pendidikan lainnya.

Bisa dibilang bahwa salah satu tokoh Muslim dalam kemerdekaan Indonesia ini berjasa dalam menunjang pendidikan pribumi, yang mana hal ini memang sangat penting bagi generasi penerus bangsa, serta menjadi hak yang seharusnya didapatkan setiap rakyat dalam suatu negara.

Bukan hanya sebagai pendiri, beliau tentu berperan menjadi pengajar di dalamnya. Perjalanan karirnya, diketahui bahwa ia juga aktif dalam dunia kemiliteran, baik semasa menjelang maupun sesudah kemerdekaan. Semangat nasionalisme pun terpancar dari sosoknya, hingga perjuangan terus ditorehkan hingga pangkat terakhirnya sebagai seorang kolonel.

  1. KH. Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani

Kiai Haji Tubagus Achmad Chatib namanya, beliau merupakan pahlawan muslim kelahiran Pandeglang, Banten 1855. Ia juga termasuk dalam jajaran tokoh muslim dalam kemerdekaan Indonesia.

Dalam sejarah, Ahmad Chatib pernah diangkat dan ditunjuk secara langsung oleh Ir. Soekarno pada 19 September 1945, untuk menjadi Residen Banten dengan tugas menangani administrasi, pemerintahan sipil, serta menangani setiap urusan dalam unsur militer.

Pada masa-masa inilah beliau pernah menjabat posisi penting dalam pemerintahan, seperti Dewan Pertimbangan Agung, DPRGR, anggota MPRS hingga BPPK. Beliau juga berjasa dalam memajukan agama, dengan mendirikan Majelis Ulama, hingga Universitas Islam Maulana Yusuf atau yang kemudian berganti nama menjadi IAIN Sunan Gunung Djati, Banten.

  1.       Kiai Syam’un

Berikutnya, ada tokoh Muslim dalam kemerdekaan Indonesia yang juga berasal dari Banten yang dikenal berani menentang pemerintahan Hindia Belanda. Beliau adalah KH. Syam’un yang merupakan Brigadir Jenderal TNI (Anumerta)

Tidak hanya semangat nasionalisme merebut Kembali kemerdekaan yang digelorakan, namun ia juga dikenal berjasa atas berdirinya Perguruan Islam Al-Khairiyah, Kota Cilegon.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari sosok sang Kiai ini yaitu, di usia 11 tahun beliau sudah mulai berguru mencari ilmu agama di Masjid Al-Haram yang merupakan tempat berkumpulnya para ahli keislaman dunia.

Jejak juangnya terhadap bangsa dapat dilihat sejak ia tergabung dalam gerakan pemuda bentukan Jepang, yaitu Pembela Tanah Air (PETA). Dalam organisasi atau gerakan tersebut ia ditunjuk sebagai Dai Dan Tyo, yaitu yang membawahi seluruh Dai Dan l PETA di kawasan Serang. Salah satu andil terbaiknya yakni saat ia mengajak anak buahnya untuk memberontak, sehingga berani mengambil alih kekuasaan Jepang.

  1.       Kiai H. Hasnawi Karim

Di jajaran keempat, ada KH. Hasnawi sebagai tokoh muslim dalam kemerdekaan Indonesia. Lahir di Sumatera Barat pada 24 Desember 1924. Berbicara soal kontribusi yang pernah diberikannya, mungkin selembar kertas pun tidak akan cukup.

Mulai dari menjadi seorang pengajar, ulama, pejuang, hingga perwira, begitulah orang-orang mengenalnya pada saat itu. Beliau bahkan pernah terlibat di kancah politik nasional. Untuk menanamkan iman dan takwa serta ketaatan beragama dalam diri prajurit, ia dipercaya menjadi Imam Tentara Dinas Agama.

Pada masa Agresi Belanda II, Hasnawi pernah bertolak ke daerah Tarutung, mencari persenjataan hingga menyusun skenario perjuangan terbaik.

Kesimpulannya

Dari sana kita bisa menambah wawasan atau menguatkan kembali ingatan tentang sejarah nasional Indonesia, bahwa tokoh Muslim dalam kemerdekaan Indonesia memiliki andil yang cukup penting. Diantaranya peran dalam mendirikan fasilitas pendidikan demi memenuhi hak mencari ilmu bagi anak bangsa.

Selain itu, ikut berperan serta dalam kancah politik nasional yang mana saat itu masih dibayang-bayangi oleh para penjajah. Lantas tokoh Muslim tersebut Menyusun siasat untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa dan melawan penjajah.

Compare listings

Compare